Upps...sudah akhir November, ya. Hohoho...hampir saja terlewat satu agenda wajib tiap akhir November: ngecek situs
www.javajazzfestival.com. Untuk apa? Tentu saja hunting tiket early bird untuk acara JJF tahun depan. Beda harga tiket early bird dengan harga mendekati hari H bisa sampe 50%-nya. Yah, kalo dirupiahkan tentu saja lumayan banget karena buat saya harga tiket harian (daily pass) non early bird termasuk mahal. Jadi bisa dipahami kan kenapa harus diagendakan tiap tahun? Hehehe.
Saya suka jazz? Mmmm, sebenernya sih bukan. Awalnya saya ketularan Mimi. Dia lebih ngeh jazz daripada saya. Niat awal menghadiri acara ini di tahun 2007 lebih karena ini acara internasional. Saya yang minim pengalaman nonton konser besar (hanya Twilight Orchestra di ITS, Siti Nurhaliza di Pakuwon) pengen tahu bagaimana meriahnya Jakarta menyajikannya. Lagu-lagu dan penyanyi jazz yang saya kenal hanya sebatas Ermi Kulit, Mus Mujiono, Indra Lesamana. Tak kenal musisi jazz dunia. Eh, tak kenal atau jangan-jangan tidak ngeh mereka musisi jazz ya? Hehehe.
Sekalipun boleh dibilang buta jazz, saya menikmati festival ini. Terus terang, saya belajar menyukai jazz. Awalnya saya terheran-heran melihat Mimi yang kadang histeris, merem melek, berasa trance. Di tahun-tahun awal saya rajin nongkrongin stage-stage yang diperuntukkan musisi Indonesia yang sudah familiar macam Ireng Maulana n friends dan Dwiki Dharmawan Project. Kemudian berkenalan dengan Barry Likumahua yang jagoan metik gitar jazz dan Dira Sugandhi dengan suara emasnya. Saya ngefans mereka. Dua musisi muda Indonesia yang sangat potensial. Ke sini-sini walaupun tidak terlalu booming, Barry akhirnya punya album. Begitu juga Dira, yang albumnya 'Something About The Girl' bahkan direlease di Inggris dan tidak masuk ke Indonesia. Saya mupeng banget sama albumnya itu. Sama mupeng ngefans dengan penyanyinya. Hehehe.
Terus terang, mendatangi festival ini tiap tahun buat saya adalah semacam perburuan. Menemukan musik jazz yang genre, aliran atau apalah yang unik tapi enak di telinga..yang seringkali saya temukan bukan dari musisi yang familiar buat saya. Seperti Mr. Cuturuffo n friends dari Chili pada tahun 2009 lalu. Saya berasa trance karena sepanjang mereka bermain musik, saya tutup mata dan membiarkan tubuh saya bergoyang-goyang mengikuti irama. Musik mereka, nembus sampe ke hati. Mr. Cutturuffu yang saya temui di belakang panggung bertanya: you were really enjoy our music? Yang hampir saja saya jawab dengan pelukan erat dan cupika cupiki dengan bersemangat! Ups...hehehe.
Menonton JJF juga perpaduan antara perencanaan matang, fleksibilitas dan kecepatan pengambilan keputusan serta deg-degan menunggu kejutan. Perencanaan dimulai sejak perburuan tiket, penentuan mau nonton tiga hari berturut-turut atau hari tertentu, mau nonton siapa saja dan di stage mana saja terkait jadwal makan, shalat dan istirahat sejenak. Fleksibilitas dan kecepatan pengambilan keputusan terjadi ketika ternyata stage yang dituju terlalu penuh sesak dan tidak nyaman, jadwal molor dari rencana atau hal lain semacam beralih dari stage A ke stage B ternyata menemukan yang asyik di stage C. Hehehe. Deg-degan menunggu kejutan itu semacam memutuskan mengabaikan Tohpati di ruang mana yang sudah penuh sesak demi nongkrongin musisi tak familiar di ruang lain.
Seru? Buat saya, iya! Karenanya sejak pertama kali nonton di tahun 2007, di tahun berikutnya saya dan Mimi rajin ngomporin teman masing-masing untuk bergabung. Karena ternyata, walaupun judul festivalnya adalah festival jazz...tapi musisi aliran lain juga sering manggung di sana, macam: Slank. Saya berhasil ngomporin mbak
ini dan
ini untuk bela-belain datang jauh-jauh dari Surabaya. Terakhir kali kami nonton rame-rame di tahun 2010, walaupun kami tak sreg dengan tempat acara yang pindah dari JCC ke JI Expo Kemayoran.
Tahun 2011 saya memutuskan absen sehubungan kepergian Mimi di Oktober 2010. Saya tak tahan membayangkan nonton JJF tanpa Mimi. Tapi untuk tahun depan, saya sudah siap walau saya putuskan hanya nonton pas hari Sabtu tanggal 3 Maret 2012. Saya tidak ingin terpenjara dalam rasa kehilangan terlalu lama. Kalau Mimi masih ada, dia pasti mau saya bersenang-senang di JJF bersama teman-teman. Seperti yang biasa kami lakukan.
24 komentar:
loh potonya mana? potonya potonya potonyaaaaaaaa :3
tunggu exit permit dr juragan dulu ya te :D
pengen bs goyang2 sambil nyolotin yg sibuk berkaraoke, berjejal2, maem hotdog segedhe gaban, berlarian dr stage satu ke lainnya, miss that moment so much ^_^
aku gak suka jazz dan ga minat belajar menyukainya meski pernah pny pacar doyan berat sama jazz hihi...
bknnya ga prnh nyoba, tapi bener2 ga bs masuk ke jiwaku yg metal hiks :P
kau tau kan, aku ga prnh segala ditonton spy dibilang ngetren... *hehe aku menyindir sapa iniiih?*
@lely: aku liat lho foto kalian sama mr futufutu ituuuh hihihi... he's so lebar yah... dah dgr lagunya di yutub juga... lumayan asik sih :P
@Annesya: noh, dah dikasih sedikit aja fotonya :p
@Ulyl: iyaaaa miss that moment. taon ini berdoa jamiroquai dateng ya :D
@Enno: lohhh, jiwaku juga metal. tapi emang nunggu hidayah sih :))
insyaAllah kita ketemu disana yaaaaaa *padahal juga susah banget janjian ketemuan pas acara ini* hehe
lha? td aku komen kok blom ada poto2nyah? kan jd pengen komen lagi sekarang... hehe
btw ituh kemana jilbabnyaaah???
dijadiin suvenir buat mister futufutu yaa?
:P
eh bentaaar... itu mimi ya?
*ingat senyumnya yg di foto fb itu*
:P
poto potoooo potoooo...
*anak kecil mata berbinar menatap poto2*
hadeh... mbak enno ini curcol kemana-mana di kotak komentar orang2. tiap lagu A, keinget mantan. lagu jazz, keingat mantan lagi. kikikiki, sabar mbak enno... *peyuk*
Dear Mbak Rona. Aku suka jazz, karena lagu jazz bikin aku teringat Honda Jazz ups!... karena lagu jazz selalu bikin aku merasa berada di tengah kota Jakarta di malam hari, di tengah kerlap-kerlip lampu warna-warni, dan aku berada di dalam mobil ber-ac,dengan satu tangan digengggam sama seseorang yang sayang sekali sama aku. Emang norak, tapi... entah kenapa, setiap denger musik jazz aku jadi kebayang itu... Oh, Melankoliaaa....
Lupakan Mbak, anggep aja aku lagi mabok nulis yang di atas itu...
Hehehehe...
@annesya: trnyata bkn cuma aku yg keinget mantan... baca komen madam lita! baca! dia pake nyebut pegang2an pula...hiyaaaaaaaa....
*aku nyampah bgt deh disini yak*
hihihi...
tidak sabar menunggu laporan jazzy terbarunya, mbak rona. :)
pengen lagii...:(( tapi exit permitku akan diberi jika dan hanya jika si juragan diajak sert *sigh*
haddeehh.. ga kebayang kan bossku itu ikut ngeJJF *sigh* dilematis.. gimana ini Neenngg.. :((
@Accilong: eheeee, masih taon depan laporannya :D
@May: ajak ajaaaaa ... asal mau nggelandang barengan kita :))
@Annesya, Lita, Enno: yaelah, rame amat dimari yak kalian ini :)) ... sementara dakuw wiken jadi upik abu :P
Blog yang sangat bagus kunjungan balik gan and follow balik,,,,,,,,,,,
http://www.falahmulyana.com/
happy blogging gan
ikoootttt.....
dan! di sini rame jadi ajang ngerumpi! mari cynt...
mbak rona upik abu, habis beres2 rumah, beres2 hatikyu yaaah :D
mbak enno, sudah hentikan kode-kode ini. haiyaaaat
aku kurang suka sama musik jazz indo,paling yang suka cuma 1 yaitu alm,utha likumahuwa
kalau dari luar david foster,kenny g,kaori kobayashi,chaka khan dll
ikut...
baca post tentang jazz disini keren..
tapi ngakak baca komen2 mbak Enno
jadi nyari-nyari juga, mana fotonyaa
@Falah: halo, senang sudah berkunjung ^^
@Naninuneno: beli tiketnya dolo yaaaa
@Annesya: beres2nya mo pake apa? pake sapu atau lgs guyur porstex, Nes? hehehe
@Andy: utha udah almarhum? wedew, baru tahu aku. suka dia juga ding :D. saya sih lebih suka content or musicnya daripada liat musisinya, kecuali dia enak dilihat hehehe
@uciek: kita nggelandang berdua ma keke kayanya :p
@itik bali: ya begitulah si Enno ketika galau melanda hehehe. eh, salam kenal ya...senang sudah berkunjung :)
hai mbak salam kenal (pura pura)Wah mupeng Pengen nonton Java Jazz secara live (biasanya youtube)hikss..taun depan ah ikut berburu early bird
apaaaaaaaaaa ridhoooooooooo? oh nooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo :))
Posting Komentar