Menulis di blog; awalnya tak pernah menduga kegiatan iseng mengisi waktu luang di antara tumpukan pekerjaan ini akan bertahan bertahun-tahun lamanya. Walaupun menulisnya juga byar pet macam PLN, mengutip kata Enno di awal perkenalan kami. Bagaimanapun, thanks to mama Aya yang dulu mengenalkan saya yang kurang gaul dan gaptek dengan kegiatan satu ini.
Yang saya pahami dulu, punya blog itu seperti punya diary yang online. Walaupun online, tapi waktu itu tak pernah terpikirkan untuk bersosialisasi dengan dunia luar. Menulis di blog buat saya adalah ajang curhat antara teman sekantor saja: saya, mama Aya, Dian dan beberapa teman yang sekarang tak aktif lagi menulis karena kesibukan peran masing-masing (Raty, Ance, Uwie, Badrus, Cungul). Satu-satunya teman di luar kantor yang saya kenal cuma Imponk: lay out-er Radar Solo yang bercita-cita menjadi penulis. Itupun karena dikenalkan Dian. Saya suka membaca tulisan-tulisannya. Sayang sekali, blog lamanya itu sudah ditutup dan yang bersangkutan mengakunya tidak menulis di blog lagi.
Siang ini, di hari pertama long weekend, saya menyibukkan diri membaca-baca posting lama. Nyengir lebar baca postingan pertama saya yang menyedihkan itu. Dan akhirnya menyadari ternyata saya ini boleh dibilang makhluk galau dari dulu sekali *hehehe*. Tak lupa mampir di blog mama Aya. Ngobrak-ngabrik juga postingan lamanya. Senyum-senyum dan geli sendiri mengingat masa-masa itu. Mengingat dan menebak situasi yang mendasari tulisan-tulisan atau lebih tepatnya curhatan kami. Saya rindu masa-masa itu. Atau mungkin lebih tepatnya, saya rindu satu kantor lagi dengannya. Saya harus mengakui bahwa saya ini dari dulu sekali telah menjadi fans-nya. Buat saya, mama Aya itu oke, keren dan cerdas sekali *kedip-kedip*.
Awal saya memberanikan diri bersentuhan dengan dunia blog di luar orang kantor juga terkait dengan mama Aya. Pertengahan tahun 2007, setelah saya pindah dari kantor unit di Gresik ke Bekasi, dia yang mengenalkan saya pada blog beken ini. Saya jadi silent readernya selama bertahun-tahun. Sampai sekitar akhir tahun 2010, saya memberanikan diri meninggalkan komen di blog-nya. Lama sekali ya? Iya, saya memang tidak pede karena tulisannya bagus dan temannya banyak. Sama-sama kehilangan orang terkasih yang membuat saya nekad meninggalkan komen di sana. Karena saya tidak tahu bagaimana meninggalkan komen sebagai anonymous, dengan sangat gemetar ketakutan *ini lebay*, saya terpaksa mencantumkan alamat blog saya yang saat itu jarang diupdate *hehehe*.
Nah, dari perkenalan dengan blogger beken itu-lah saya memberanikan diri berteman dengan blogger di luar lingkungan kantor. Saya senang sekali bisa berkenalan dan bersentuhan dengan banyak blogger oke dan keren seperti Lita, Glo, Annesya, Kriww dan lain-lain. Seandainya saat itu si blogger beken tidak merespon komen saya, mungkin saya masih berkutat di tempurung. Mungkin tampilan blog saya akan tetap standar dan sejadul dulu, mungkin saya juga tidak mulai menulis lagi, mungkin. Jalannya takdir itu kalau dirasa seringkali ajaib ya. Saya yang dulu hanya silent reader, akhirnya bisa bertemu muka dan curhat-curhatan lewat messenger atau telephone, menjadi teman baik. Entah apa penilaiannya tentang saya, tapi....Terima kasih ya, No...untuk kesabaran ngadepin saya yang gaptek dan kurang gaul ini *nyengir luebarrr*.
Menulis di blog, mengajari saya banyak hal: belajar mengekspresikan apa yang ada di pikiran, belajar untuk selalu jujur dan tulus dalam menulis *karena kecenderungan lebay saya hehehe*, belajar mengenali diri sendiri *saya wanita, dan seringkali tak paham apa mau saya sendiri hehehe*, belajar memahami orang lain, menghargai dan menerima perbedaan *karena kecenderungan saya menganggap semua orang sepikiran dengan saya*, belajar berani menjadi 'hidup dan ada' *karena menyadari disamping segala cengengesan saya, ada bakat penakut dan introvert akut*.
Hari ini, tepat tujuh tahun yang lalu, saya memulai posting pertama di blog ini. Dan saya bersyukur pernah memulainya *senyum manis*.
![]() | |
my latest birthday cake. |
"ingin sekali berbagi kue ultah seperti di atas, kado dan kebersamaan dengan
dek Zumi, Jilan dan kamu, hari ini. tapi jarak memisahkan.
sungguh berharap semoga kebaikan untuk kalian dalam doaku hari ini diijabah-Nya. amien."